Bismillah, budaaaall..!!
Bocah kecil itu berjalan sendirian dengan was-was. Karena ukuran
tubuhnya relatif lebih kecil di banding sekitarnya. Belum lagi ejekan-ejekan
yang meluncur untuknya. Tapi untuk ukuran orang biasa, dia sudah termasuk
lumayan. Karena meski dengan was-was, dia masih terus bergerak maju. Tutup mata
dari sekelilingnya yang besar-besar dan tutup telinga dari ejekan-ejekan.
Tak jarang tubuh kecilnya dihimpit keras gerombolan berbadan
besar. Terutama kala menyusuri jalan sempit.
Semuanya ingin menang sendiri. Sikut sana, sikut sini sudah biasa. Maka
bagaimana mungkin mereka mau memperhatikan ada sosok kecil di sana?
Dia tak menyerah. Meski nafasnya payah, jalannya gontai,
perlihatannya tak jelas, tubuhnya lemah, dia teruskan perjalanannya.
Belum sampai di tujuannya, dia sudah ambruk. Bukan perkara dia
malas atau apa, fisiknya tak kuasa lagi menanggung hasrat yang sedemikian
tinggi.
Dia hanya tersenyum, ditemani ngos-ngosan. Sorot matanya kuat.
Tekadnya masih tangguh.
Ada kata terucap di dalam, ''ya. Aku memang kalah sekarang. Tapi
aku tak akan menyerah. Akan kuulang terus usahaku sampai kubisa. Aku janji.
Suatu saat nanti pasti akan kutaklukan ini semua''. (30-12-15)
http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/
Comments
Post a Comment