Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka
dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka.
Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang
datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari
teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak.
Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik
tersenyum. Namun hatinya tidak.
***
Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi
langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi.
Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook. Ia
tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya),
keluarga yang bahagia (harusnya)’
***
Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal
tegar tiba-tiba jadi rapuh.
Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh
sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya.
Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang teramat banyak jika
Tutik bisa bersabar dan berlapang dada menerima yang sudah digariskan-Nya. Akan
sangat sayang jika pahala yang banyak itu tidak jadi diberikan.
Aku mungkin bisa bicara seperti ini karena aku tidak mengalami
seperti apa yang Tutik rasakan. Aku juga tidak menjamin jika aku ada di posisi
Tutik aku akan bisa bersabar. Namun sebagai teman, aku hanya berharap yang
terbaik untuknya.
***
Tutik, gadis kecil yang sudah ditinggal ibunya. Dan bapaknya yang
berpenghasilan tidak banyak.
(17-8-2017)
http://farisfitrah.blogspot.co.id/
good story. thanks for cheering her up, ying. tutik is a girl who has a good personality but she didn't show it that day. because some reason which disturb her mind. she only need an attention. like many people today who need our attention but we loss it. keep writing!! i'm waiting you another story about tutik��
ReplyDeleteoh yeah. you're welcome. i also thank you :)
ReplyDelete