Biarlah
aku menyimpannya dalam hati. Ketika kita maen bersama tadi, sebenarnya hati ini
begitu senang tak terkira. Bagaimana tidak, kamulah sang pujaan hati, kamulah sang
idola hati, kamulah sang segala-galanya di hati. Ingin, teramat ingin sekali ku
menyapamu, ku tunujukkan perhatianku. Tapi apa daya, lidah ini kelu. Tak mampu
mengurai hasrat hati yang menggebu.
Tanpa
kau sadari, sejenak ku mengintip diam-diam senyum indahmu. WAW! Sungguh indah
mempesona. Melingkar indah sempurna. Ah, tapi semua hanya dalam kalbu. Tertutup
rapi, tak terungkap sedikitpun. Andai…andai saja kau tahu. (1-12-2015)
http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/
Comments
Post a Comment