Skip to main content

NGASIH MATERI KEORGANISASIAN


Bismillah, budaaaall..!!

Sabtu kemaren aku disuruh pak Teguh, kesiswaan SMA untuk ngasi materi keorganisasian pada osis untuk diklat ruang. Aku dapet jatah ngasih materi jam 4 sore. “Oke, siap!”, jawabku ketika ditanya tentang kesiapanku.
Hari Sabtu tiba. Oh tidak, aku entar ngomong apa ya. Sampe jam setengah 2-an setelah jamaah dzuhur, aku masih belum tau entar ngomong apa. Tiba-tiba ada guru ngajak badminton. Dan soal entar mau nyampein materi apa langsung ilang.  Aku badminton-an sampe jam setengah 3-an. Setelahnya baru kepikiran lagi, iya ya, habis ini ngomong apa aku ya. Udah gitu harapan pak Teguh tinggi banget lagi. “Samean ae wes pak seng ngeke’i materine. Aku yakin lek samean dadine bakal apik”, tegasnya.
Jam 3-an aku pulang dulu ke rumah karena mau ganti baju. Masak ngasih materi pake seragam guru. Aku pulang naek sepeda ontel. Dan berharap semoga di rumah ada sepeda motor gak kepakek. Jadi, aku bisa balik lagi ke sekolah menaikinya.
Sial! Di rumah gak ada sepeda motor. Bukan itu aja kesialanku, udah mandi dan ganti baju, aku cari sepeda ontelku gak ada. Ya ampun, sepedanya dipakek adikku. Yaaahhhh. Mau gimana lagi. Jadinya aku balik ke sekolah jalan kaki.
Sambil jalan kaki ke sekolah, aku ngelatih materi yang akan kusampaikan ke anak Osis. Aku cari materi-materi yang menurutku penting. Aku latih caraku ngomong agar keliatan menarik. Sampe di sekolah, aku langsung catat materi-materi yang akan kusampaikan di sebuah buku kecil.
Hmmmm, waktunya tiba. Pak Teguh sudah memanggil namaku untuk memasuki kelas yang dipakai diklat. Aku masuk cukup gugup tapi kemudian lekas kukendalikan diri ini untuk santai. Kuucap salam dan kukenalkan siapa aku. Kok kenalan segala? Emang ada yang gak kenal ya? Ya, ada yang gak kenal aku, dan juga ada yang gak kukenal. Karena sebagian Osis adalah anak kelas 1 yang gak aku ajar. Sisanya adalah anak kelas 2 yang tahun kemaren masih aku ajar, la yang ini aku masih kenal dan mereka juga mengenalku.
Setelah kukasih tau namaku, mereka minta dikasih tau juga tanggal lahir dan umur. Awalnya kukasih taukan tahun aku lahir. Tapi ada yang minta bulannya juga, oke, tak kasih tau. Terus ada lagi yang minta tanggalnya, oke, aku beri juga. “Wes jelaskan ulang tahunku kapan. Awas yo sampe aku mben ulang tahun ganok kado”, guyonku pada yang bertanya.
Aku bilang ke mereka bahwa aku akan cerita tentang perjalan hidupku mulai kecil sampe sekarang. Loh kok perjalanan hidup? Materinya kan keorganisasian? Iya, materinya memang itu. Tapi titik balik hidupku ini gara-gara aku ikut organisasi. Gak kebayang gimana jadinya hidupku kalo aku dulu gak berorganisasi. Karena manfaatnya sungguh sangat-sangat banyak. Tak hanya belajar mengadakan suatu acara, tapi kita juga akan belajar memahami berbagai karakter orang. Ternyata ada anak yang gak bisa dikerasin, yaitu bisa dibilangin tapi harus dengan cara alus. Sekali dikerasin, bukannya dia ngedenger, dia malah ikut marah juga. Ada juga anak yang harus dikerasin. Meski diomongin secara alus berkali-kali, dia tetep aja seenaknya. Jadi, anak kayak gini harus dikerasin. Dan masih banyak lagi karakter-karaker lainnya.
Aku dulunya anak yang pemalu dan kurang pandai bergaul. Gak ngomong kalo gak diajak ngomong duluan. Tapi setelah ikut organisasi, aku belajar bahwa sosial itu sangat penting. Sosial bisa buat aku punya banyak temen. Semakin banyak temen yang kumiliki, aku yakin, semakin bahagia hidupku. Aku jadi belajar buat percaya diri, belajar buat ngomong di kala rapat, belajar ngutarain pendapat di kala rapat, belajar ngatur dan diatur orang, dan lainnya.
Di tengah materi yang aku sampein, aku lihat beberapa siswa sudah mulai jenuh. Oke, aku langsung cerita soal cinta. Soal cewek yang aku suka waktu kuliah. Dan cerita terbukti cukup ampuh. Siswa sangat antusias mendengar ceritaku. Karena mungkin, mereka juga gak nyangka,”Pak Faris tibak’e koyo ngene yo”, mungkin itu di pikiran mereka.
Kayaknya siswa sudah kembali semangat. Aku pun bercerita lagi pengalamanku berorganisasi, mulai dari HMJ, KPF, dan BEM. Dan kujelaskan kejadian-kejadian penting di tiap-tiap organisasi. Setelah semua materi kusampaikan semua – meskipun ada sebenarnya materi yang aku lupa nyampein karena gak kutulis di buku kecilku, padahal itu tak kalah penting -, kulihat mereka kembali lemes. Mungkin sudah capek dan ngantuk. Oke, aku ceritakan saja cerita-cerita lucu, baik itu pengalamanku sendiri atau orang lain.
Aku bercerita penuh semangat. Ada cerita yang aku yakin lucu, tapi ternyata mereka hanya diem aja, hanya segelintir yang ketawa. Tapi beberapa cerita sukses membuat mereka ketawa. Dan perlu kujelaskan, bahwa ngebuat banyak orang ketawa itu bukan perkara mudah. Sering kali pembicara sudah merasa itu lucu tapi bagi pendengar hanya sebuah KRIK, KRIK! Jadi, aku katakan hebat sekali bagi orang yang bisa bikin para pendengar ketawa karena cerita lucunya. Dan aku katakan sekali lagi, ini gak mudah. Karena harus bisa nyatuin berbagai macam karakter dari pendengar agar semuanya itu tertawa atau tertarik dengan cerita yang disampaikan. Ini soal menguasai ruangan. Percuma, materi yang disampein begitu bagus tapi hanya segelintir aja yang ngedenger. Mending, materinya gak begitu penting tapi gimana caranya kita bisa buat para pendengar itu bisa memperhatikan dan menikmati yang disampein. (22-11-2015)

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/


Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat