Skip to main content

MENYEBERANG SEMBRONO


Saat itu aku hendak menyebrang di pertigaan jalan raya Garuda, Singosari. Aku dari Alfamart mau menuju arah Lawang. Karena ini jalan raya yang pastinya ramai sekali kendaraan lewat, maka kupastikan betul kiri, kanan, depan harus benar-benar aman dulu. Setelah menunggu cukup lama, aku tengok sebelah kiri aman, arah depan juga aman. Maka melangkahlah aku dengan santai. Eh, tiba-tiba dari arah kanan melintas sepeda motor cowok cukup kencang. Oh tidak, aku lupa memerhatikan arah dari sebelah kanan. Aku kaget, pengendara motor itu juga kaget. Dengan cepat dia membelokkan arah motornya untuk menghindariku. Motornya sempat oleng sebentar namun kemudian kembali normal karena dia masih sanggup menjaga keseimbangan motornya. Dia pun berhenti dan memarahiku dengan cacian-caciannya,”woooo!! Dasar!! Kalau jalan lihat-lihat woooyy!!”. Tak ketinggalan, kata-kata kotor seperti pisuhan juga ikut mengiringi.
Dia memarahiku habis-habisan, sejenak aku berhenti dan berpikir. Ya, aku memang salah. Akal sakit berkata, “ya sudahlah bro. Dia juga sudah memarahimu. Sudah tinggalkan dia”. Namun akal sehat tak terima, “kau itu salah! Sana pergi hampiri dia. Salami dia dan ucapakan maaf!”. Agak lama batin ini bingung. Namun kemudian, kulangkahkan kaki menghampirinya dan kusalami dia seraya mengucap maaf. Dia menerima jabat tanganku meski mulutnya masih mengeluarkan makian-makian padahal di belakangnya pacarnya terus berusaha menghentikannya, “sudah! Sudah!” dengan pelan. Tapi aku tak memperdulikan ocehannya. Karena ya aku memang salah. Dan nuraniku mengatakan aku harus minta maaf.
Hari itu aku benar-benar puas pada yang kulakukan. Aku bisa saja meninggalkannya namun aku lebih memilih menghampirinya dan mengucap maaf. Padahal jelas, bisa saja dia memukulku atau berbuat yang tak kuinginkan. Karena dia hampir saja jatuh dari motornya untuk menghindariku. Belum lagi dia bonceng pacar. Jelas gengsi dong kalo hanya diem aja! Padahal pacarnya malah berusaha meredam marahnya. (16-11-2015)

 Bismillah, budaaaall..!!

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat