Skip to main content

KOK PETUGAS UPACARANYA KELAS 7?



“Paaakkkk!!! Kok petugas upacaranya dari kelas 7 se pakkk??? Kan harusnya kelas 9 pakkk!!”, ucap beberapa siswi kelas 9 padaku.
Yang di atas hanya sebuah intro. Jadi kita tinggalkan dulu kalimat di atas. Saya ingin bercerita apa yang terjadi di hari Jum’at, 13-11-2015. Hari itu, di jam 8-an, aku tiba di sekolah. Tiba-tiba beberapa siswi kelas 9 mendatangiku, “Paaakk, habis ini kan tanggal 17, dan akan ada upacara. Itu petugasnya dari kelas 9 kan?”. Sejenak aku berpikir dan kemudian kukatakan,” Maaf ya, petugas upacaranya dari kelas 7 saja. Agar tak memakai jam pelajaran terlalu banyak”. “loh kok bisa pak?”, Tanya mereka. Lalu kujawab,” contohnya hari ini, Jum’at. Kelas 7 kan jam 10 kurang 10 sudah pulang. Sedangkan kelas 9 kan masih pelajaran sampe jam 10.40. Jadi kalo saya mau latihan hari ini dengan jam 3 ya harus dimulai jam segitu padahal itu sudah mepet dengan waktu Sholat Jum’at. Sebenarnya bisa saja jam 10.00 sudah mulai latihan tapi dengan mengorbankan 1 jam pelajaran. La kalo saya latihan dengan anak kelas 7 kan sudah bisa latihan jam 10. Dan itu sudah waktunya pulang jadi gak usah ngorbankan jam pelajaran. Begitupun besok hari Sabtu, kelas 7 jam 11.20 sudah selesai pelajaran. Jadi bisa langsung latihan jam segitu. La kalo kelas 9 kan ada pelajaran ful sampe jam 12.40. Jadi kalo mau latihan ya harus mengorbankan jam pelajaran. Kalo hari Seninnya, ya otomatis mengorbankan jam pelajaran. Karena hari itu adalah latihan terakhir untuk kemudian besoknya sudah acara upacara. Jadi dengan kelas manapun yang jadi petugasnya, ya tetep saja harus mengorbankan jam pelajaran. Jadi saya milih anak kelas 7 bukan dengan maksud saya gak suka anak kelas 9 atau alasan-alasan lain. Saya pilih kelas 7 dulu agar jam pelajaran yang dikorbankan buat latihan upacara tidak terlalu banyak. Terus kenapa saya gak pilih kelas 8 aja. Jam pulangnya kan sama dengan kelas 7. Saya pingin urut, dimulai kelas 7, kemudian kelas 8, dan terakhir kelas 9. Tapi sepertinya habis kelas 7 ini, yang tampil berikutnya adalah kelas 9. Karena jika nunggu kelas 8 dulu tampil, takutnya kegiatan kelas 9 pada bulan ke depan itu sudah full. Entah itu try out, ujian-ujian lah, baik itu tulis dan praktek. Dan bulan depan itu bulan Desember, sepertinya tidak ada upacara karena pada tanggal itu bukan hari efektif. Jadi InsyaAllah, upacara berikutnya pada bulan Januari petugasnya dari kelas 9. Dan berikutnya pada bulan Februari petugasnya dari kelas 8. Dan juga katanya, ada yang Tanya ke kelas 7 kenapa yang dipilih kok kelas 7, kok bukan kelas 8. Dijawab salah satu siswi kalo pak Faris bilang di kelas 8 itu gak ada yang bisa jadi petugas. Entah cerita ini benar atau tidak. Jika cerita ini memang benar, saya ingin menegaskan, saya gak pernah ngomong kayak gitu. Jadi, gimana? Semua sudah jelaskan?”, jawabku panjang lebar. (17-11-2015)

Bismillah, budaaaall..!!

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera...

MENGAJAR YANG BAIK

Bismillah, budaaaall..!! Mengajar bukan hal yang sederhana. Tak cukup seseorang itu pintar dan dipastikan dia akan mengajar dengan baik. Mengajar adalah sebuah seni. Seni dari seorang seniman (guru) membuat karya yang hebat (siswa yang bisa menikmati pelajaran). Dan ini sama sekali bukan pekerjaan mudah. Karena di dalam kelas ada banyak siswa yang punya karakter berbeda-beda. Di sinilah tugas guru, yaitu bagaimana membuat semua siswa semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswanya bisa semangat, guru harus memperhatikan apa-apa yang disukai siswanya. Diantaranya, siswa itu suka jika semua pekerjaannya dihargai. Seperti setiap catatannya, setiap tugasnya, dan setiap semua yang diperintahkan guru. Jadi rekaplah semuanya. Misalkan satu pertemuan nulis satu catatan, ya hitunglah itu satu. Jika satu semester ada 15 catatan, ya hitunglah itu 15 catatan. Begitu juga dengan tugas atau misalkan ada praktek, lakukan hal serupa seperti catatan. Agar lebih mudah merekapnya, berila...

GAMBAR-GAMBAR INSPIRATIF

Bismillah, budaaaall..!! Mungkin kamu bingung, “kok usahaku harus lebih keras? Padahal ujung wortelnya kayaknya sama”. Di sinilah tantangannya. Sanggupkah kamu bertahan untuk terus kerja keras pada hal yang nampak biasa saja tapi kok memerlukan usaha keras. Padahal ternyata hasilnya begitu luar biasa J Nuruti egois ya gak ada habisnya. Cobalah sejenak berpikir jernih, dan mengalahlah. Dan hasilnya malah luar biasa J Kamu mungkin gak sempurna. Tutupi saja kekuranganmu dengan caramu sendiri. Buatlah kebahagiaanmu sendiri J Kadang kamu males ngerjain suatu hal. Buat aja tekanan, seperti dapet hadiah jika sukses ngerjainnya. InsyaAlloh, semangatmu akan berlipat-lipat J Semua orang milih jalan yang sama. Karenanya di sana harus berdesak-desakan gak karuan. Kamu, carilah jalan sendiri. Jalan yang sebenarnya mudah dilalui dan gak banyak orang tau, jadi gak us...