Skip to main content

MENGAJAR YANG BAIK


Bismillah, budaaaall..!!

Mengajar bukan hal yang sederhana. Tak cukup seseorang itu pintar dan dipastikan dia akan mengajar dengan baik. Mengajar adalah sebuah seni. Seni dari seorang seniman (guru) membuat karya yang hebat (siswa yang bisa menikmati pelajaran). Dan ini sama sekali bukan pekerjaan mudah. Karena di dalam kelas ada banyak siswa yang punya karakter berbeda-beda. Di sinilah tugas guru, yaitu bagaimana membuat semua siswa semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswanya bisa semangat, guru harus memperhatikan apa-apa yang disukai siswanya.
Diantaranya, siswa itu suka jika semua pekerjaannya dihargai. Seperti setiap catatannya, setiap tugasnya, dan setiap semua yang diperintahkan guru. Jadi rekaplah semuanya. Misalkan satu pertemuan nulis satu catatan, ya hitunglah itu satu. Jika satu semester ada 15 catatan, ya hitunglah itu 15 catatan. Begitu juga dengan tugas atau misalkan ada praktek, lakukan hal serupa seperti catatan. Agar lebih mudah merekapnya, berilah tanda tangan pada setiap catatan atau tugas yang sudah diselesaikan. Jadi merekapnya tinggal melihat dari jumlah tanda tangan. Agar tak campur antara catatan dan tugas, setelah tanda tangan berilah kode khusus di sampingnya. Misal huruf ‘C’ untuk catatan dan huruf ‘T’ untuk tugas. Tapi memang seperti ini membutuhkan kerja ekstra dari seorang guru. Satu siswa saja catatan dan tugasnya ada banyak. Sedangkan  jumlah siswa juga tidak sedikit. Ya inilah memang tantangannya. Jangan bilang bahwa guru adalah yang berkuasa di kelas. Sebenarnya gurulah yang bertugas melayani seisi kelas.
Hal berikutnya yang disukai siswa adalah menyanyi. Misalkan anda adalah guru Bahasa Arab, buatlah lagu khusus berbahasa Arab yang dinyanyikan setiap memulai pelajaran. Lagunya jangan yang sulit, buatlah lagu yang mudah dinyanyikan dan bisa menumbuhkan semangat. Agar siswa respek dengan anda, buatlah lagu yang orisinil, atau murni hasil ciptaan sendiri. Namun ini jika bisa dilakukan. Jika tidak ya tidak masalah. Ini hanya Agar siswa berpikir “Wah, guruku hebat!”, hehe.
Siswa juga menyukai bermain. Bisa itu permainan pembelajaran atau bermain lewat kuis. Misal itu dilakukan setiap 4 pertemuan. Gunakan momen ini bukan hanya agar siswanya bisa semangat mengikuti pembelajaran, tapi juga gunakan sebagai ajang evaluasi dari materi-materi yang telah diajarkan. Contohnya guru mengadakan kuis setelah 4 pertemuan. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setelah itu guru mengajak semua siswa berkompetisi dalam menjawab soal yang diberikan. Bagi yang bisa menjawab benar akan diberikan poin tambahan. Persis seperti kuis-kuis yang ada di tv. Karena dengan kuis, siswa akan lebih semangat menjawab soal yang diberikan agar bisa menang dari yang lain. Tapi ingat, kalau bisa materi kuis ini berasal dari materi yang sudah-sudah. Jadi selain membuat siswa antusias menjawab soal, soal ini juga menjadi ajang evaluasi untuk materi yang sudah-sudah. Beri apresiasi bagi yang menang. Entah itu hadiah berupa buku, uang, atau lainnya. Agar siswa merasa tak sia-sia sudah memenangkan kuis.
Buat juga satu pertemuan khusus yang di sana tidak ada materi yang diberikan. Isinya hanya hiburan bagi siswa. Bisa itu nonton film, pergi ke suatu tempat, guru menyampaikan cerita-cerita lucu, guru dan siswa melakukan tebak-tebakan, atau hiburan-hiburan lain. Pokoknya inti dari kegiatan ini adalah untuk menghibur siswa. Menghibur siswa dari penatnya belajar. Tapi kegiatan ini lakukan sesekali saja. Misal untuk satu semester cukup sekali.
Juga jangan pelit-pelit memberi nilai. Kalau memang tugasnya lengkap, catatan lengkap, kehadiran lengkap, ya kasih nilai yang bagus. Juga ketika membuat soal untuk ujian, buatlah soal yang tingkat kesulitannya rendah, agar siswa nilainya bisa bagus-bagus. Karena dengan dapat nilai bagus, siswa akan puas dan bahagia. karena dengan dapat nilai bagus, siswa akan menjadi percaya diri dan beranggapan bahwa pelajaran ini mudah. Dan jika siswa sudah beranggapan pelajaran ini mudah, tidak akan ada lagi ketakutan dalam dirinya akan pelajaran ini. Jadi ketika ada anak yang sebenarnya cukup pintar tidak mendapatkan nilai yang jelek. Padahal sebenarnya itu bukan salah dia, tapi salah guru yang terlalu sulit membuat soal ujian. Terus bagaimana jika banyak anak dapat nilai 100? Ya sudah, jangan bingung. Ya itu nilai mereka. Meski mungkin banyak guru sinis “kok mudah banget sih bukan soal”. Ya sudah biarkan. Tugas guru kan melayani siswa, bukan melayani guru lain, hehe.
Dan terakhir, apapun usaha guru dalam mengajar, buatlah siswa itu menyukai guru. Dan yakinlah, meski catatannya banyak, tugasnya banyak, prakteknya juga berkali-kali, tapi jika dikemas dengan kemasan yang menarik, siswa tidak akan pernah ada masalah dengan itu. Dan juga, jangan buat siswa membenci gurunya. Karena jika dia sudah benci gurunya, maka apapun yang dilakukan gurunya pasti tidak disukainya. Sekreatif dan semenarik apapun pembelajarannya, dia akan tetap malas. Jadi jika ada siswa yang benci dan marah, seorang guru harus segera menyelesaikannya. Dan ingat, guru tidak boleh ingkar janji. Misal dia berkata akan mentraktir seisi kelas jika semua siswa nilainya bagus-bagus, ya guru harus menetapi janjinya. Apapun alasannya, siswa gak akan mau tahu, pokoknya guru harus menetapi janjinya. Dan paling penting, guru itu bukan yang paling berkuasa di kelas, bukan yang bisa datang terlambat seenaknya, keluar dari kelas lebih cepat seenaknya, sesukanya menyuruh siswa untuk melakukan ini itu untuk kepentingan pribadinya (contoh menyuruh membelikan makanan atau jajan), seenaknya tidak meminta maaf jika melakukan kesalahan, mengajar seadanya pokoknya masuk, intinya bertindak seenaknya. Karena pada hakikatnya, guru adalah yang melayani siswa, bukan malah siswa yang melayani guru J
Semoga bermanfaat dan maaf atas tutur kata yang tak patut J (30-11-2015)

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/





Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat