Sudah
beberapa bulan semenjak Anton putus dengan Eva. Anton terus berusaha melupakan
Eva namun bayangnya tak pernah pergi. Segala macam usaha telah dilakukan tapi
hasilnya sia-sia, Anton belum bisa move-on. Akhirnya Anton memutuskan untuk
mengajak Eva jadian kembali.
Anton
dan Eva bertemu di suatu tempat. Dan Anton pun mengutarakan isi hatinya bahwa
ia ingin jadian kembali. Tapi Eva menolak. Entah apa alasannya. Pokoknya Eva
gak mau. Karena Anton begitu ngebet untuk jadian kembali, sedang Evanya gak
mau. Anton pun menanyakan alasan Eva gak mau. Mungkin itu hal yang bisa
dirubah, maka Anton akan berusaha keras mengubahnya. Tapi Eva tetap keukuh
dengan keputusannya dan ia juga tidak mau menjelaskan alasannya. Pokoknya, ia tidak
mau jadian kembali, titik! Anton tak kuasa menahan rasa ingin tahunya. Dia pun
memaksa keras Eva agar memberitahukan alasannya. Tapi Eva tetap diam dan
berkata,”Pokoknya aku gak mau!”.
Karena
tak kuat dengan keadaan ini, Anton pun berkata,”Oh ya. Kamu malu ya kalo punya
pacar kayak aku. Kamu yang cantik, sedang aku yang kayak gini. Itu kan
alasanmu?”. Eva kaget bukan kepalang. Itu terlihat jelas dari raut mukanya yang
mendadak berubah drastis. Dan tiba-tiba dia ijin untuk ke toilet.
Beberapa
saat kemudian Eva kembali. Dan, dia barusan nangis. Mata merah dan raut mukanya
jelas menggambarkannya. Sejenak keadaan hening. Dan tiba-tiba,”Ton. Jangan sekali-kali
kau ucapkan perkataanmu itu tadi ke cewek manapun. Sakit banget Ton. Aku gak
mau ada cewek lain yang merasakannya”, tutur Eva tegas.
Anton
begitu kaget dan Eva masih mengatur nafasnya yang masih tersengal-sengal,
mungkin karena habis nangis juga. Dan tiba-tiba,“Ingat betul-betul perkataanku
ini Ton! Sekali cewek sudah nerima cowok sebagai pasangannya, maka dia akan benar-benar
serius menyukainya, menerimanya apa adanya. Tak peduli pacarnya itu jelek atau
bodoh, kalau sudah setuju jadi pacarnya, ya akan menerima apa adanya. Dan aku
juga gitu. Aku gak pernah sekalipun mempermasalahkan tampangmu, sifatmu. Jika kamu
pacarku, ya udah kamu pacarku. Apapun keadaanmu, ya aku suka kamu. Tolong jangan
pernah ragukan perasaan cewek hanya karena masalah tampang. Itu sungguh
merendahkan kita. Cewek itu juga tulus. Kalau sudah satu, ya sudah satu itu. Gak
akan lirik kanan lirik kiri seperti kalian para cowok!” jelas Eva mantap
disertai gerakan tangan menguatkan dan sorot mata tajam.
JLEBBB!!
Anton kaget sekaget-kagetnya. Tak percaya ternyata ia sedemikian kejamnya. Begitu
sembrono mengeluarkan kata-kata yang tak hanya pedas, namun juga begitu kejam. Ia
meragukan perasaan Eva. Ia menuduh sembarangan. Ia menggores begitu dalam hati
suci seorang wanita. Ia tiba-tiba merasa menjadi orang paling jahat sedunia.
(21-11-2015)
http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/
Comments
Post a Comment