Skip to main content

ASTAGHFIRULLAH, KOK MALAH PINGIN LIBUR?

Bismillah, budaaaall..!!

Jum'at siang jam 1 seperempat-an, aku tiba di sekolah buat ngasih ekstrakurikuler. Aku sampe di sekolah dengan kucuran keringat. Bukan karena capeknya aku memacu sepeda ontel, tapi karena hawa yang begitu panas ditambah kaos tak longgar yang kupake. Kulihat siswa-siswaku sudah ada di depan kelas. Yaah. Padahal aku pinginnya mereka ada setoran Al-Qur'an di pondok dan gak bisa ikut ekstra, akhirnya ektranya libur.
Entah kenapa, aku emang gak begitu mood untuk ngajar ekstra hari ini. Tapi aku harusnya bersyukur, punya siswa yang semangat ikut ekstra di siang-siang gini. Padahal jelas, lebih enak tidur di pondok. Oke, ekstra harus tetep jalan. Untung tiba-tiba dapet materi bagus, dan aku yakin ini bakal menarik.
Materinya adalah menghafal pertanyaan yang nantinya akan dipraktekkan ke bule yang ada di candi Singosari. Karena ini adalah ekstra 'English Speaking', aku pinginnya itu mereka gak hanya belajar ngomong dengan temannya atau aku, tapi mereka juga belajar ngomong langsung dengan orang asing.
Setelah ekstra selesai, aku pergi ke kantor dan di sana ada seorang guru yang juga ngajar ekstra. Dia bilang,''Enak pak samean. Iso istiqomah ekstra e. La aku, arek-arek ganok seng teko''. Hanya kubalas dengan senyum dan kata 'alhamdulillah'. 
Hmmmm. Guru lain lo iri ke aku karena ekstraku bisa jalan terus. Kok bisa-bisanya ya aku malah pingin ekstraku libur. Astaghfirullah. (27-11-2015)

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat