Skip to main content

SANG INSPIRATOR


Malam kemaren, aku melihat pertunjukkan ‘Stand Up Comedy’ yang bertema ‘SMS’ (Semarak Mahasiswa Sosial). Entah maksudnya mahasiswa sosial itu apa, aku sama sekali gak paham. Acara ini diadakan di Graha Cakrawala UM, pukul 18.00. Aku semangat menonton acara ini karena akan hadir Dzawin, juara 3 SUCI 4;Abdur, Runner up SUCI 4; dan Dodit Mulyanto, komika kocak yang lihat memainkan gitar dan biola.
Setelah mereka semua tampil, ada satu komika yang mengagetkanku. Komika ini benar-benar luar biasa hebat. Dia bukan salah satu dari 3 komika yang saya sebutkan di atas, yang mana sebenarnya merekalah alasanku menyaksikan acara ini. Kehabatannya bisa saya katakana jauh di atas 3 komika itu. Dia adalah Adityanta Dani. Haaa?? Adityanta Dani?? Siapa dia?? Kok gak pernah denger??
Dia adalah seorang difabel, atau orang cacat. Dia duduk di atas kursi roda. Kedua kakinya lumpuh. Bahkan ngomongnya pun gak jelas. Tapi bagaimana bisa orang seperti ini bisa stand up. Okelah, dia lumpuh mungkin bukan masalah besar. Tapi ngomongnya gak jelas brooo. Inti dari stand up comedy kan kita memahami apa yang dia sampaikan. La kalo omongannya aja gak jelas, gimana kita bisa paham. Itulah yang terbersit di benakku ketika memulai stand up.
Jauh di luar dugaan, materi yang dia sampaikan cukup lucu. Dia menceritakan dirinya sendiri yang sering diejek orang karenan kecacatannya. Bahkan, ibunya sendiri selalu mengejeknya juga. Katanya agar dia sudah biasa diejek dan tidak kaget. Gilaaaaa!!! Keluarga macam apa ini.
Materi yang disampaikan tak pernah bertujuan agar dikasihani orang. Malah, dia banyak bercerita bahwa orang cacat seperti dia juga berhak melakukan seperti yang dilakukan kebanyakan orang.
Luar biasa betul orang ini. Orang serba terbatas seperti dia bisa begitu hebat seperti ini. Dia jadi komik. Komik itu ya harus jelas apa yang diucapkan agar dimengerti penonton dan menjadi lucu. Komik itu ya harus lucu gerakan-gerakannya, gerakan tangan atau kaki dan lari ke sana-ke mari . La dia gak punya dua-duanya malah. Dia hanya duduk statis di kursi roda. Bukankah begitu monoton melihat orang yang hanya diam duduk di kursi roda. Dan juga ucapannya tidak jelas. La kalo ucapannya saja tidak jelas, bagaimana bisa kita tahu bahwa yang diucapkannya lucu. Sebenarnya bisa saja kita konsentrasi penuh agar paham. Tapi kok malah nyiksa gitu ya. La ini yang tampil sebenarnya siapa. Kok susah amat sampe konsentrasi penuh segala.
Mas Dani, makasih banyak. Kau begitu menginspirasi J (28-10-2015)

Bismillah, budaaaall..!!

Sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat