Skip to main content

PELATIHAN JURNALISTIK (1)


Hari ini aktifitas dimulai terlambat. Dikarenakan kemaren malamnya begadang nonton bola, setelah bangun tidur jam 5-an, aku tidur lagi. Padahal jam 8 pagi aku harus mengantarkan 5 siswa untuk ikut acara ”Pelatihan Jurnalistik dan Kepenulisan Sastra” yang digagas Pengurus Anak Cabang (PAC) Ikatan Putra Nadlatul Ulama (IPNU) - Ikatan Putri-putri Nahdlatul Ulama (IPPNU).
Jam 7.40 hpku bordering. Ternyata ada telepon dari sekolah, “pak, sudah ditunggu muridnya”. Segera kumenjawab, “sip”. Setelah mandi dan persiapan sebentar, aku langsung meluncur ke sekolah. Sampai di sana kira-kira jam 7.50-an. Ternyata rombongan SMA yang juga diundang untuk acara itu sudah berangkat duluan. Dan rombongan yang harus kudampingi adalah anak-anak SMP.
Sepedaku kutaruh di sekolah. Setelah mengambil beberapa buku dan menitipkannya di salah satu siswi, kita pun berangkat ke MWC Singosari, tempat acara dengan jalan kaki. Aku memimpin rombongan dengan gerak kaki yang agak cepat. Karena memang sudah telat. Tapi ternyata yang lain tetap saja jalan santai hingga jarak antara aku dan mereka agak jauh.
Setelah melewati pinggir jalan, pinggir sungai, rel kereta api, pasar, dan jembatan penyebrangan, kita pun sampai. Di sana sudah ada 2 guru pendamping dari SMA asyik ngobrol.
Setelah mengisi daftar hadir peserta, siswi-siswi SMP mendapatkan sekotak kue dan memasuki tempat acara. Sedang saya dan 2 guru pergi ke warung terdekat untuk makan. Meski ternyata yang makan Cuma saya, karena 2 guru itu ternyata sudah makan dulu bersama siswi-siswi SMA sebelum acara. Saya membeli nasi goreng ditambah es susu, dan mereka memesan kopi hitam.
Setelah ngobrol ke mana-mana tentang berbagai macam hal, menghabiskan apa yang telah dipesan, dan membayarnya, kita balik ke tempat acara. Kira-kira waktu itu jam 9.20-an. Aku rasa kasihan anak SMP yang belum makan namun harus berpikir mencerna apa yang disampaikan pemateri. Jadi, kuajak mereka makan dulu setelah mendapat ijin dari panitia.
Di tempat makan, aku memesan 5 nasi goreng dan 5 es susu kepada salah seorang ibu penjaga warung. Sembari menunggu datangnya pesanan, kita ngoceh ngalur-ngidul. Tatkala ada anak cowok dari pesantren lewat, salah seorang siswi menggodanya, “sssssttt sssssttt”. Langsung saja dia menoleh dan dengan cepat membalikkan lagi pandangannya. Melihat itu 5 siswi ini tertawa lepas. Tak lama kemudian, hal serupa terjadi. Ada anak lewat dan digoda salah satu siswi. Aku pun langsung mendatangi siswi itu, menyentilnya, dan berkata, “pisan maneh koyo ngunu, tak selentik peng 3”.
Lama menunggu, pesanan tak datang juga. Aku pun bertanya pada bapak penjual, “pak, sekul goreng tasik nggoreng a?”. “loh, wes pesen ta?”, jawabnya. “nggeh sampun ten mbak’e. Pun wau malah”, timbalku. “wooooo. Gak ngomong !”, ucapnya. Hanya bisa kubalas dengan senyum melingkar. (25-10-2015)
Bersambung……

Bismillah, budaaaaall..!!

Sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera...

MENGAJAR YANG BAIK

Bismillah, budaaaall..!! Mengajar bukan hal yang sederhana. Tak cukup seseorang itu pintar dan dipastikan dia akan mengajar dengan baik. Mengajar adalah sebuah seni. Seni dari seorang seniman (guru) membuat karya yang hebat (siswa yang bisa menikmati pelajaran). Dan ini sama sekali bukan pekerjaan mudah. Karena di dalam kelas ada banyak siswa yang punya karakter berbeda-beda. Di sinilah tugas guru, yaitu bagaimana membuat semua siswa semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswanya bisa semangat, guru harus memperhatikan apa-apa yang disukai siswanya. Diantaranya, siswa itu suka jika semua pekerjaannya dihargai. Seperti setiap catatannya, setiap tugasnya, dan setiap semua yang diperintahkan guru. Jadi rekaplah semuanya. Misalkan satu pertemuan nulis satu catatan, ya hitunglah itu satu. Jika satu semester ada 15 catatan, ya hitunglah itu 15 catatan. Begitu juga dengan tugas atau misalkan ada praktek, lakukan hal serupa seperti catatan. Agar lebih mudah merekapnya, berila...

GAMBAR-GAMBAR INSPIRATIF

Bismillah, budaaaall..!! Mungkin kamu bingung, “kok usahaku harus lebih keras? Padahal ujung wortelnya kayaknya sama”. Di sinilah tantangannya. Sanggupkah kamu bertahan untuk terus kerja keras pada hal yang nampak biasa saja tapi kok memerlukan usaha keras. Padahal ternyata hasilnya begitu luar biasa J Nuruti egois ya gak ada habisnya. Cobalah sejenak berpikir jernih, dan mengalahlah. Dan hasilnya malah luar biasa J Kamu mungkin gak sempurna. Tutupi saja kekuranganmu dengan caramu sendiri. Buatlah kebahagiaanmu sendiri J Kadang kamu males ngerjain suatu hal. Buat aja tekanan, seperti dapet hadiah jika sukses ngerjainnya. InsyaAlloh, semangatmu akan berlipat-lipat J Semua orang milih jalan yang sama. Karenanya di sana harus berdesak-desakan gak karuan. Kamu, carilah jalan sendiri. Jalan yang sebenarnya mudah dilalui dan gak banyak orang tau, jadi gak us...