Skip to main content

PAK ALDI DAN JODOHNYA (1)

PAK ALDI DAN JODOHNYA (1)

Bismillah, budaaaall..!!

Pak Aldi benar-benar takut bukan main. Bagaimana tidak, seorang janda beranak 3 sedang berusaha mendekatinya. Benar memang pak Aldi ingin punya pasangan. Tapi dengan seorang janda? Tidak... Tidak... Hatinya menolak tegas.

Semua berawal ketika pak Aldi diberi jabatan sebagai wali kelas untuk kelas 7. Sebagai wali kelas pak Aldi ingin semua muridnya bahkan wali muridnya mudah menghubunginya. Akhirnya pak Aldi berikan nomernya ke semua siswanya.

Sms dan telepon pun mulai sering berdatangan. Entah dari siswa atau wali muridnya. Pokoknya semua menanyakan yang berhubungan dengan sekolah.

Diantara sekian banyak pengirim sms, pak Aldi merasa aneh pada satu nomer. Nomer ini cukup sering sms-an dengannya. Yang aneh, gaya sms nomer ini seperti punya 2 model berbeda. Seakan-akan itu dilakukan oleh 2 orang berbeda. Tapi pak Aldi tak begitu mengindahkannya.

Hingga suatu saat, Talia, muridnya yang cukup sering sms itu mengabarkan sesuatu,

Talia      : Pak, yang biasanya sms samean itu bukan hanya aku aja lo pak
Pak Aldi : Loh? Maksudnya gimana, Talia?
Talia      : Gini pak. Saya kan sering sms bapak. Tapi sebenernya bukan hanya saya aja yang sms bapak pake nomer itu.
Pak Aldi : Terus kamu sama siapa?
Talia      : Ibuku pak, hehe
Pak Aldi : Beneran itu ibu kamu? Kok bahasanya gaul gitu? Disgkat2 sgla. (aseemm, kok aku jadi ikutan nyingkat juga ya -_-)
Talia      : Beneran pak

Pak Aldi hanya bisa menelan ludah dalam-dalam mendengarnya. Ada perasaan kacau mulai menerjang pikirannya.

Penasaran dengan sosok ibu Talia, pak Aldi pun mulai bertanya pada seorang guru yang kebetulan mengenal ibu Talia,

Pak Aldi : Bu, ibunya Talia itu orangnya gimana sih? Kok sms saya gak jelas gitu. Yang bahasanya gaul lah, yang disingkat lah. Pokoknya aneh banget. Gak kayak wali-wali murid lainnya
Bu Wati : Hmmm,,, gimana ya pakkk........ Sebenernya,, sebenernya orangnya itu seorang janda pak... Kalo saranku, ati-ati aja pak

JEDAAAARRRRRR!!!! Bagai terkena petir di siang bolong, perasaan pak Aldi kacau balau tak karuan. (8 Juli 2016)

Bagaimana ya kelanjutannya? Silahkan baca di PAK ALDI DAN JODOHNYA (2) :)

http://farisfitrah.blogspot.com/


Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat