Skip to main content

PROGAM OSIS


Seneng sekali minggu ini. Progam2 baru dari osis bisa berjalan semua. Alhamdulillah. Selain karena ideku ngebuat program2, lebih penting lagi ya karena semangat anak2 osis yang mau ngejalaninnya. Karena buat apa ide brilian jika tak terlaksana, buat apa ide hebat jika tak ada yang mau ngelakuin. Alhamdulillah, mereka semua siap ngejalanin semuanya dengan semangat.
Progam 1: lomba kebersihan kelas. Lomba ini diadain setiap hari dan diumumin skornya tiap minggu di mading. Dan sebulan sekali akan diumumin pemenangnya waktu upacara. Yang hebat dari acara ini, bukan staf sekolah atau guru yang keliling kelas untuk ngasih nilai kebersihan, tapi anak osis sendirilah yang ngasih nilai. Kebayang gimana suasana ketika anak osis yang masih kelas 7 datang ke kelas 9 untuk memeriksa sudut2 kelas malah dipelototi kakak2 kelasnya. Belum lagi kalo sampe ada omongan2 gak mengenakkan. Tapi dengan percaya diri mereka siap ngejalaninnya. Hebaattt!!!
Progam ini dilakuin setiap hari 2 kali. Waktu istirahat dan pulang sekolah. Biar anak osis yang ngasih nilai enak meriksa kelas, tak kasih aturan ke semua kelas kalo waktu istirahat kelas harus steril, gak ada orang sama sekali. Kelas baru boleh ditempati kalo petugasnya uda selesei meriksa kelas. Kalo sampe ada kejadian kelasnya ada orang padahal petugasnya mau masuk, siswa seisi kelas itu akan kuhukum. Setidaknya cara ini cukup ampuh karena hanya sedikit kelas yang melanggarnya. (25-1-2016)
Bersambung.....


http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat