Skip to main content

TEMAN


TEMAN

Adegan 1:   Soleh  dipanggil temannya, Andi. Soleh pun mendekat tapi tiba-tiba Andi berkata, “anak monyet datang. Anak monyet datang” (nada tukang monyet). Sontak teman-teman Andi  yang ada di sekitarnya dan Andi sendiri tertawa terbahak-bahak. Soleh pun balik arah dengan wajah kecut.
Adegan 2: Soleh sekali lagi dipanggil temannya, Zen. Zen termasuk dari teman-teman kelompok Andi. Awalnya soleh meragukan panggilan itu karena bisa jadi itu hanya akan berakhir dengan ejekan seperti hari kemaren. Namun zen bersikeras akan memberitahukan hal yang penting dan Soleh pun mendekati Zen. Ketika soleh berjalan, tiba-tiba Andi menjulurkan kakinya dan Soleh pun terjatuh. Mereka pun tertawa terbahak-bahak. Andi pun balik dengan wajah kecut.
Adegan 3: Guru masuk kelas. Guru meminta setiap siswa mengeluarkan buku paket. Jika ada yang tidak bawa, disuruh berdiri dan akan dihukum. Soleh yang duduk tak jauh dari Andi melihat Andi tampak kebingungan mencari buku paket di tas. Tiba-tiba soleh memberikan buku paketnya ke Andi dan dia berdiri. Guru pun menghukumnya dengan memukulnya. Andi pun kaget dan merasa tidak enak pada Soleh.
Adegan 4:  Andi dan teman-temannya menghampiri soleh yang duduk sendirian. Mereka semua minta maaf kepadanya karena sudah sering mengerjainya. Andi pun bertanya tentang kenapa Soleh mau membantunya padahal Soleh selalu dikerjainya. Soleh pun menjawab,” kata ibu, aku itu gak boleh jahat ke orang lain. Jika yang lain jahat terus aku balas jahat pula. Itu sama saja aku orang jahat juga. Jadi aku gak mau membalas kejahatan orang lain dengan kejahatan pula. Aku malah akan membalasnya dengan kebaikan”. Andi dan teman-temannya terharu dan semuanya merangkul Soleh dan kembali meminta maaf.
Adegan 5: Guru masuk kelas dan meminta siswa mengeluarkan buku paketnya. Jelas, yang tidak bawa akan dihukum. Soleh melihat ke arah Andi, dia masih tampak kebingungan mencari-cari bukunya di tas. Soleh pun akan berdiri dan akan memberikan bukunya pada Andi tapi tiba-tiba Andi mengeluarkan bukunya. Ternyata Andi hanya mengerjai soleh. Soleh pun senang dan tersenyum. Andi juga tersenyum. Kemudian mereka berdua melakukan tos.
                 Adegan dipause dan narator memberitahukan hikmah dari cerita itu. Bahwa teman yang baik adalah teman yang tidak membalas kejelekan temannya dengan kejelekan pula. Ia malah akan membalasnya dengan kebaikan. Dan ternyata hasilnya sangat ampuh. Temannya yang suka menjahilinya malah meminta maaf dan sekarang jadi anak yang baik.

Bismillah, budaaaall..!!

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat