Skip to main content

PENGUMUMAN SANG TERPILIH

PENGUMUMAN SANG TERPILIH
Suasana begitu riuh. Ada siswa-siswa SD dari kelas 4-6 dan siswa-siswa SMP dari kelas 7-9 beserta guru pendamping dan keluarganya. Semua tumpek blek memadati aula utama GOR Ciracas, Jakarta. Masing-masing tampak antusias mendengar setiap kata yang dilontarkan sang pembawa acara. Bukan karena materi yang disampaikan itu menarik atau begitu hormatnya pada sang MC, tapi lebih karena inilah saat yang ditunggu-tunggu semuanya, saat-saat pengumuman pemenang babak final FRC 2015.
Pada masing-masing kelas, akan dipilih 10 pemenangnya, yaitu juara 1-3 dan juara harapan 1-7. Ada yang unik dari sistem penilaian untuk penentuan juara. Yang dipilih bukan yang dapat skor tertinggi, tapi yang nilainya paling seimbang antara kedua bidang yang diujikan, yaitu studi islam dan matematika. Jadi, sulit jadi pemenang jika hanya benar-benar menguasai pada salah satu bidang saja. Karenanya untuk jadi juara, harus bisa menguasai keduanya dengan seimbang. 
Yang diumumkan juaranya dulu adalah SMP. MC menyebutkannya dari kelas 9. Karena tak ada siswaku yang dari kelas 9, aku tidak antusias mendengarkan nama pemenang disebutkan satu persatu. Setelah kesepuluh pemenang dipanggil, berdiri di depan, diberi hadiah, dan difoto, barulah MC mulai menyebutkan pemenang dari kelas 8. Hati mulai harap-harap cemas. Sampai 10 nama disebutkan, tapi tak ada satu pun nama muridku. Yaaahhh L
Beberapa saat kemudian, tiba pengumuman untuk kelas 7. Tapi sampai 10 nama disebutkan, tak ada nama muridku yang tersebut. Lagi-lagi, yaaaahhhhh L
Tapi apapun itu, kalian sudah melakukan yang terbaik. Hebat nak! Lanjutkan! (2-11-2015)

Bismillah, budaaaall..!!
http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/


Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat