Skip to main content

BERSYUKUR YUK!

BERSYUKUR YUK!
Sudahkah menyukuri nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya? Terkhusus untuk nikmat-nikmat besar yang hanya sedikit orang bisa mendapatkannya, sudahkah menyukurinya? Orang memang sering lebih mengedepankan nafsu, rasa tamak, dan rasa rakusnya. Pinginnya semua yang diinginkan tercapai. Jika gagal tercapai, menganggap semuanya tidak adil, Tuhan tidak adil. Tapi jika tercapai, gak pernah menyukurinya. Malah terus minta lebih. Dan jika itu tidak tercapai, menganggap semuanya tidak adil. Ruwet kan? Tapi ya gitu itu kenyataannya.
Rencana-Nya memang misteri. Bisa itu hal baik, namun ternyata itu hanya ujian karena jika orang mengambilnya maka akan berakibat buruk. Dan bisa juga itu hal jelek, namun ternyata itu hanya ujian karena jika orang tidak mengambilnya maka malah akan berakibat buruk. Tapi percayalah! Jika orang sudah mengerahkan semua tenaga, berdoa tak pernah putus, dan terakhir pasrah menerima hasil, insyaAlloh yang terjadi adalah yang terbaik. Yaitu jika keinginan masih belum dikabulkan, berarti bisa saja jika keinginan itu dikabulkan maka seseorang bisa menjadi sombong dan menjadi orang yang jelek akhlaknya. Allah hanya tidak mau hamba-Nya yang taat kepada-Nya mendapatkan hal jelek. Makanya Dia menunda dulu mengabulkan yang diinginkan sampai saat yang pas agar hamba-Nya itu menjadi pribadi yang lebih baik, bukan malah menjadi pribadi yang lebih tidak baik dengan diberikan apa yang dimau tapi sebenarnya kondisinya tidak tepat.

Dan taukah kamu bahwa Allah akan menambah nikmat-Nya bagi orang yang bersyukur. Jadi bersyukur bukan hal yang sia-sia, karena dengannya Allah akan menambah nikmat seseorang yang melakukannya. Jadi, terus bersyukur yuk J. (18-11-2015)

Bismillah, budaaaaall..!!

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat