Skip to main content

Belajar Nulis



Menulis, adalah kegiatan merangkai kata menjadi sebuah karya yang bisa dinikmati dengan membacanya, minimal untuk dirinya sendiri. Menulis bukan perkara mudah. Karena tulisan dituntut membuat pembacanya enak dalam membaca dan tak sulit memahami. Namun menulis juga bukan perkara yang sulit jika punya niat kuat dan usaha keras.
Banyak orang yang begitu manja dalam menulis. Butuh suasana hati yang bahagia lah, lingkungan yang mendukung lah, dan pikiran yang jernih lah. Memang benar semua itu dibutuhkan untuk menulis. Namun tidak harus. Jika seseorang hanya mau menulis jika semua kondisi itu terpenuhi, maka ya kapan nulisnya! Padahal kondisi-kondisi itu jarang terjadi.
Karenanya, aku punya aturan sendiri untuk menulis. Pokoknya setiap hari harus nulis satu tulisan. Entah itu tulisannya panjang atau pendek, hasilnya bagus atau jelek, bahasanya indah atau kacau, aku tak peduli. Pokoknya setiap hari satu tulisan. Dengan aturan seperti ini, otak bisa terpacu karena setiap hari dipaksa memunculkan idenya. Tak peduli kondisinya bagaimana, setiap hari harus nulis. Dengan seperti ini, setiap hari aku akan terus belajar nulis. Tak peduli aku sebenarnya punya bakat nulis atau tidak. Toh, orang yang punya bakat nulis tapi gak pernah nulis atau gak pernah mengasah bakatnya tidak akan pernah menjadi penulis hebat. Sedang orang yang sama sekali tak punya bakat nulis tapi tiap hari kerja keras tak pernah putus asa, suatu saat pasti akan menjadi penulis hebat.
Paling enak, menulis cerita sehari-hari. Bisa itu kita sendiri, teman, keluarga, atau orang lain. Pokoknya berdasarkan apa yang kita lihat kemudian kita menceritaknnya kembali lewat tulisan. Aku pernah mencoba menulis cerita fiksi atau khayalan. Ternyata itu sangat sulit. Dibutuhkan betul imajinasi yang kuat dan khayalan hebat.(14-11-2015)

Bismillah, budaaaaall..!!

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

GADIS KECIL ITU

Semua nampak senang berfoto dengan teman ataupun keluarga mereka dengan balutan toga putih hijau. Ya, hari ini adalah hari wisuda mereka. Namun tidak dengan Tutik. Tak ada satupun keluarganya yang datang. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun hanya raut bahagia dari teman-temannya dan keluarga mereka yang nampak. Tiba-tiba saja salah seorang teman Tutik mengajak berfoto. Tutik tersenyum. Namun hatinya tidak. *** Tutik rebahkan badannya di kasur kamar. Ia pandangi langit-langit kamar sambil memikirkan acara wisudanya tadi. Sejurus kemudian Tutik ambil hpnya dan membuka facebook . Ia tuliskan ‘hari yang bahagia (harusnya), wisuda yang bahagia (harusnya), keluarga yang bahagia (harusnya)’ *** Aku kaget melihat status Tutik. Tutik yang selama ini kukenal tegar tiba-tiba jadi rapuh. Aku hanya sedikit menyesalkan apa yang Tutik lakukan. Dia boleh sedih namun lebih baik tidak menampakkannya, apalagi mengumbarnya. Aku yakin Allah sudah menyiapkan pahala yang tera

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat