Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

MENGAJAR YANG BAIK

Bismillah, budaaaall..!! Mengajar bukan hal yang sederhana. Tak cukup seseorang itu pintar dan dipastikan dia akan mengajar dengan baik. Mengajar adalah sebuah seni. Seni dari seorang seniman (guru) membuat karya yang hebat (siswa yang bisa menikmati pelajaran). Dan ini sama sekali bukan pekerjaan mudah. Karena di dalam kelas ada banyak siswa yang punya karakter berbeda-beda. Di sinilah tugas guru, yaitu bagaimana membuat semua siswa semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Agar siswanya bisa semangat, guru harus memperhatikan apa-apa yang disukai siswanya. Diantaranya, siswa itu suka jika semua pekerjaannya dihargai. Seperti setiap catatannya, setiap tugasnya, dan setiap semua yang diperintahkan guru. Jadi rekaplah semuanya. Misalkan satu pertemuan nulis satu catatan, ya hitunglah itu satu. Jika satu semester ada 15 catatan, ya hitunglah itu 15 catatan. Begitu juga dengan tugas atau misalkan ada praktek, lakukan hal serupa seperti catatan. Agar lebih mudah merekapnya, berila

HEI, CEWEK!

Kulihat bocah satu ini lucu banget. Badannya yang kecil ditambah kelakuannya yang manja-manja mirip anak kecil malah begitu mempesonaku. Kudekati sosok ini, kulihat cara bicaranya juga kayak anak kecil. Oke, fix, kan kukejar cewek ini. Tak lama, gak sengaja ketika fb-an nemu fbnya dia. Oke, add friend aja langung. Dan esoknya ternyata sudah diconfirm. Siip, langkah awal sukses. Lanjut langkah selanjutnya, kenalan. Aku gak mau dikenalin temennya atau orang lain. Aku harus bisa kenalan lewat usahaku sendiri. Okelah, aku akan chatting di fb dengannya. Saat itu tiba juga. Aku sedang online , begitupun dia. Oke, tunggu apa lagi. Sikaaaattt broooo!!. Tapi ternyata realita tak semudah itu. Otak berpikir keras dulu, jadi gak ya aku chatting dia. Entar gak dipeduliin lagi, entar dia malah ngejauh lagi. Ah, gak peduli lah. Yang penting nyoba dulu. Aku mulai chatting dengan perasaan was-was. Aku kirimkan pesan, dan hati dag dig dug menunggu jawabannya. Tiba-tiba ada pesan masuk. Yes,

PERTEMUAN TERAKHIR SEBELUM UJIAN

Bismillah, budaaaall..!! Hari ini adalah pertemuan terakhir sebelum Ulangan Umum Semester (UUS). Karena materinya udah selesai, aku gak ngasih materi, tapi ngasih permainan dan cerita. Supaya suasana lebih asyik, aku ajak mereka keluar kelas. Kita pun duduk lesehan di tanah lapang. Seperti biasa, pelajaran dimulai dengan membaca niat belajar, dilanjutkan lagu-lagu bahasa Arab. Karena ini tempatnya di luar kelas dan gak ada materi tambahan, aku minta mereka menyanyikan lagu bahasa Arabnya lebih keras dan kompak. Selanjutnya, kita lakukan permainan. Jika aku berikan pernyataan yang salah, mereka harus berdiri. Jika aku berikan pernyataan yang benar, mereka harus tetep duduk. Agar seru, aku bagi mereka jadi 2 kelompok. Kelompok cowok dan kelompok cewek. Ketika salah satu kelompok anggotanya ada yang salah menjawab, kelompok yang lainnya menyoraki, “huuuuuuuuuu!!”. Permainan berikutnya adalah permainan menggunakan angka. Aku sebutkan angka 1-10 dalam bahasa arab dan dalam

ASTAGHFIRULLAH, KOK MALAH PINGIN LIBUR?

Bismillah, budaaaall..!! Jum'at siang jam 1 seperempat-an, aku tiba di sekolah buat ngasih ekstrakurikuler. Aku sampe di sekolah dengan kucuran keringat. Bukan karena capeknya aku memacu sepeda ontel, tapi karena hawa yang begitu panas ditambah kaos tak longgar yang kupake.   Kulihat siswa-siswaku sudah ada di depan kelas. Yaah. Padahal aku pinginnya mereka ada setoran Al-Qur'an di pondok dan gak bisa ikut ekstra, akhirnya ektranya libur. Entah kenapa, aku emang gak begitu moo d untuk ngajar ekstra hari ini. Tapi aku harusnya bersyukur, punya siswa yang semangat ikut ekstra di siang-siang gini. Padahal jelas, lebih enak tidur di pondok. Oke, ekstra harus tetep jalan. Untung tiba-tiba dapet materi bagus, dan aku yakin ini bakal menarik. Materinya adalah menghafal pertanyaan yang nantinya akan dipraktekkan ke bule yang ada di candi Singosari. Karena ini adalah ekstra 'English Speaking', aku pinginnya itu mereka gak hanya belajar ngomong dengan temannya atau a

NGASIH MATERI KEORGANISASIAN

Bismillah, budaaaall..!! Sabtu kemaren aku disuruh pak Teguh, kesiswaan SMA untuk ngasi materi keorganisasian pada osis untuk diklat ruang. Aku dapet jatah ngasih materi jam 4 sore. “Oke, siap!”, jawabku ketika ditanya tentang kesiapanku. Hari Sabtu tiba. Oh tidak, aku entar ngomong apa ya. Sampe jam setengah 2-an setelah jamaah dzuhur, aku masih belum tau entar ngomong apa. Tiba-tiba ada guru ngajak badminton. Dan soal entar mau nyampein materi apa langsung ilang.  Aku badminton-an sampe jam setengah 3-an. Setelahnya baru kepikiran lagi, iya ya, habis ini ngomong apa aku ya. Udah gitu harapan pak Teguh tinggi banget lagi. “Samean ae wes pak seng ngeke’i materine. Aku yakin lek samean dadine bakal apik ”, tegasnya. Jam 3-an aku pulang dulu ke rumah karena mau ganti baju. Masak ngasih materi pake seragam guru. Aku pulang naek sepeda ontel. Dan berharap semoga di rumah ada sepeda motor gak kepakek. Jadi, aku bisa balik lagi ke sekolah menaikinya. Sial! Di rumah gak ada sep

HATI SUCI SEORANG WANITA

Sudah beberapa bulan semenjak Anton putus dengan Eva. Anton terus berusaha melupakan Eva namun bayangnya tak pernah pergi. Segala macam usaha telah dilakukan tapi hasilnya sia-sia, Anton belum bisa move-on. Akhirnya Anton memutuskan untuk mengajak Eva jadian kembali. Anton dan Eva bertemu di suatu tempat. Dan Anton pun mengutarakan isi hatinya bahwa ia ingin jadian kembali. Tapi Eva menolak. Entah apa alasannya. Pokoknya Eva gak mau. Karena Anton begitu ngebet untuk jadian kembali, sedang Evanya gak mau. Anton pun menanyakan alasan Eva gak mau. Mungkin itu hal yang bisa dirubah, maka Anton akan berusaha keras mengubahnya. Tapi Eva tetap keukuh dengan keputusannya dan ia juga tidak mau menjelaskan alasannya. Pokoknya, ia tidak mau jadian kembali, titik! Anton tak kuasa menahan rasa ingin tahunya. Dia pun memaksa keras Eva agar memberitahukan alasannya. Tapi Eva tetap diam dan berkata,”Pokoknya aku gak mau!”. Karena tak kuat dengan keadaan ini, Anton pun berkata,”Oh ya. Kamu malu

DAFTAR ‘MENYAPA NEGERIKU’

DAFTAR ‘MENYAPA NEGERIKU’ Ada pesan masuk dari salah satu Grup WA (WhatsApp). Intinya mengabarkan pemerintah ngadakan promam “Menyapa Negeriku”. Ini juga berkaitan dengan progam SM3T, yaitu mengunjungi daerah-daerah terpencil dan terluar yang sudah dikunjungi mahasiswa-mahasiswa SM3T. Bedanya, kalo SM3T itu selama setahun, tapi kalo “Menyapa Negeriku” hanya 5-6 hari. Aku cukup tertarik dengan progam ini. Karena acaranya Cuma 5-6 hari. Coba sampe lama, apalagi sampe setahun. Aku sama sekali ogah. Selain itu, biaya transport dan uang saku sudah disiapkan. Jadi, gak ada alasan untuk tidak tertarik. Hari itu, 10 November, aku semangat sekali mengisi biodata pendaftaran “Menyapa Negeriku”. Kolom-kolom awal cukup mudah diisi. Karena hanya menanyakan tentang identitas. Setelah identitas, barulah ada pertanyaan tentang mimpi kamu tentang pendidikan Indonesia. Aku manfaatkan betul pertanyaan ini. Aku jawab pertanyaan itu dengan serius. Kusampaikan semua mimpi-mimpiku, semua keluh

MISTER FARIS

MISTER FARIS Adegan 1:   Guru masuk kelas disambut ucapan salam dari siswa. Kemudian mengisi daftar hadir dan menyuruh mereka menyanyikan lagu bahasa Arab ( قهوة ). Setelah itu, memperingatkan siswa agar tidak makan atau minum sambil berdiri. Dan juga tidak boleh memakai tangan kiri. Guru pun keluar kelas diiringi salam dari siswa. Adegan 2:  Guru mendapati salah seorang siswa yang makan sambil berdiri. Dia pun menjewer telinga anak itu dan menyentilnya sebanyak 5 kali. (adegan siswa ketahuan makan sambil berdiri dan adegan guru menjewer akan di pause, dan ada narator yang menjelaskan apa yang terjadi) Adegan 3:  guru mendapati salah seorang siswa minum dengan tangan kiri. Awalnya siswa itu bingung akan apa kesalahannya karena dia sudah minum sambil duduk. Tapi kemudian dia sadar bahwa dia minum dengan tangan kiri. Guru pun menyentilnya sebanyak 5 kali (adegan siswa ketahuan minum dengan tangan kiri dan guru menyentil siswanya akan di pause, da nada narator yang menjelaskan apa

TEMAN

TEMAN Adegan 1:   Soleh  dipanggil temannya, Andi. Soleh pun mendekat tapi tiba-tiba Andi berkata, “anak monyet datang. Anak monyet datang” (nada tukang monyet). Sontak teman-teman Andi  yang ada di sekitarnya dan Andi sendiri tertawa terbahak-bahak. Soleh pun balik arah dengan wajah kecut. Adegan 2: Soleh sekali lagi dipanggil temannya, Zen. Zen termasuk dari teman-teman kelompok Andi. Awalnya soleh meragukan panggilan itu karena bisa jadi itu hanya akan berakhir dengan ejekan seperti hari kemaren. Namun zen bersikeras akan memberitahukan hal yang penting dan Soleh pun mendekati Zen. Ketika soleh berjalan, tiba-tiba Andi menjulurkan kakinya dan Soleh pun terjatuh. Mereka pun tertawa terbahak-bahak. Andi pun balik dengan wajah kecut. Adegan 3: Guru masuk kelas. Guru meminta setiap siswa mengeluarkan buku paket. Jika ada yang tidak bawa, disuruh berdiri dan akan dihukum. Soleh yang duduk tak jauh dari Andi melihat Andi tampak kebingungan mencari buku paket di tas. Tiba-tiba s

PENGUMUMAN SANG TERPILIH

PENGUMUMAN SANG TERPILIH Suasana begitu riuh. Ada siswa-siswa SD dari kelas 4-6 dan siswa-siswa SMP dari kelas 7-9 beserta guru pendamping dan keluarganya. Semua tumpek blek memadati aula utama GOR Ciracas, Jakarta. Masing-masing tampak antusias mendengar setiap kata yang dilontarkan sang pembawa acara. Bukan karena materi yang disampaikan itu menarik atau begitu hormatnya pada sang MC, tapi lebih karena inilah saat yang ditunggu-tunggu semuanya, saat-saat pengumuman pemenan g babak final FRC 2015. Pada masing-masing kelas, akan dipilih 10 pemenangnya, yaitu juara 1-3 dan juara harapan 1-7. Ada yang unik dari sistem penilaian untuk penentuan juara. Yang dipilih bukan yang dapat skor tertinggi, tapi yang nilainya paling seimbang antara kedua bidang yang diujikan, yaitu studi islam dan matematika. Jadi, sulit jadi pemenang jika hanya benar-benar menguasai pada salah satu bidang saja. Karenanya untuk jadi juara, harus bisa menguasai keduanya dengan seimbang.   Yang diumumkan juaran

MALAM DI JAKARTA

MALAM DI JAKARTA Malam ini agaknya akan menjadi salah satu malam yang tak terlupakan. Hawa sangat-sangat sumuk sedang tidak ada kipas angin di kamar dan banyak nyamuk merajalela semakin memperparah keadaan.   Aku mulai sadar. Harusnya aku banyak-banyak bersyukur. Rumahku di Malang. Di sana air melimpah ruah dan cuaca sangat sejuk. Sedang di sini, di Jakarta, Kayaknya aja kota yang mewah, ibu kota Indonesia, tapi nyatanya air sulit didapat dan cuaca teramat panas yang begitu menyiksa.   Alhamdul illah, Malang adalah rumahku. Alhamdulillah, alhamdulillah ya robb. (31-10-2015) Bismillah, budaaaaall..!! http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

BERSYUKUR YUK!

BERSYUKUR YUK! Sudahkah menyukuri nikmat-nikmat yang dianugerahkan-Nya? Terkhusus untuk nikmat-nikmat besar yang hanya sedikit orang bisa mendapatkannya, sudahkah menyukurinya? Orang memang sering lebih mengedepankan nafsu, rasa tamak, dan rasa rakusnya. Pinginnya semua yang diinginkan tercapai. Jika gagal tercapai, menganggap semuanya tidak adil, Tuhan tidak adil. Tapi jika tercapai, gak pernah menyukurinya. Malah terus minta lebih. Dan jika itu tidak tercapai, menganggap semuanya tidak adil. Ruwet kan? Tapi ya gitu itu kenyataannya. Rencana-Nya memang misteri. Bisa itu hal baik, namun ternyata itu hanya ujian karena jika orang mengambilnya maka akan berakibat buruk. Dan bisa juga itu hal jelek, namun ternyata itu hanya ujian karena jika orang tidak mengambilnya maka malah akan berakibat buruk. Tapi percayalah! Jika orang sudah mengerahkan semua tenaga, berdoa tak pernah putus, dan terakhir pasrah menerima hasil, insyaAlloh yang terjadi adalah yang terbaik. Yaitu jika keinginan

KOK PETUGAS UPACARANYA KELAS 7?

“Paaakkkk!!! Kok petugas upacaranya dari kelas 7 se pakkk??? Kan harusnya kelas 9 pakkk!!”, ucap beberapa siswi kelas 9 padaku. Yang di atas hanya sebuah intro. Jadi kita tinggalkan dulu kalimat di atas. Saya ingin bercerita apa yang terjadi di hari Jum’at, 13-11-2015. Hari itu, di jam 8-an, aku tiba di sekolah. Tiba-tiba beberapa siswi kelas 9 mendatangiku, “Paaakk, habis ini kan tanggal 17, dan akan ada upacara. Itu petugasnya dari kelas 9 kan?”. Sejenak aku berpikir dan kemudian kukatakan,” Maaf ya, petugas upacaranya dari kelas 7 saja. Agar tak memakai jam pelajaran terlalu banyak”. “loh kok bisa pak?”, Tanya mereka. Lalu kujawab,” contohnya hari ini, Jum’at. Kelas 7 kan jam 10 kurang 10 sudah pulang. Sedangkan kelas 9 kan masih pelajaran sampe jam 10.40. Jadi kalo saya mau latihan hari ini dengan jam 3 ya harus dimulai jam segitu padahal itu sudah mepet dengan waktu Sholat Jum’at. Sebenarnya bisa saja jam 10.00 sudah mulai latihan tapi dengan mengorbankan 1 jam pelajaran. L

MENYEBERANG SEMBRONO

Saat itu aku hendak menyebrang di pertigaan jalan raya Garuda, Singosari. Aku dari Alfamart mau menuju arah Lawang. Karena ini jalan raya yang pastinya ramai sekali kendaraan lewat, maka kupastikan betul kiri, kanan, depan harus benar-benar aman dulu. Setelah menunggu cukup lama, aku tengok sebelah kiri aman, arah depan juga aman. Maka melangkahlah aku dengan santai. Eh, tiba-tiba dari arah kanan melintas sepeda motor cowok cukup kencang. Oh tidak, aku lupa memerhatikan arah dari sebelah kanan. Aku kaget, pengendara motor itu juga kaget. Dengan cepat dia membelokkan arah motornya untuk menghindariku. Motornya sempat oleng sebentar namun kemudian kembali normal karena dia masih sanggup menjaga keseimbangan motornya. Dia pun berhenti dan memarahiku dengan cacian-caciannya,”woooo!! Dasar!! Kalau jalan lihat-lihat woooyy!!”. Tak ketinggalan, kata-kata kotor seperti pisuhan juga ikut mengiringi. Dia memarahiku habis-habisan, sejenak aku berhenti dan berpikir. Ya, aku memang salah. Akal

PEMIMPI VS TEMANNYA

Teman:     Pemimpi bodoh! Terus saja bermimpi. Mimpimu tak akan pernah terkabul. Sungguh sia-sia waktumu Pemimpi:  Iya, aku memang pemimpi bodoh. Tapi tolong biarkanlah aku bermimpi. Toh, ini sama sekali tak ada kaitannya denganmu. Jadi mengapa kau begitu ikut campur dengan urusanku? Teman:     Aku gak bermaksud ikut campur bro. Hanya sekedar mengingatkan. Banyak temanku bermimpi muluk-muluk namun akhirnya kecewa, bahkan sungguh menderita. Cita-citanya tak pernah terkabul. Dia hidup menderita. Pemimpi: Sabar dulu bro. Jangan terlalu dini menghakimi. Pemimpi tanpa tindakan sama saja bukan pemimpi. Tapi percayalah, aku pemimpi yang juga bertindak untuk mewujudkan mimpiku. Aku sadar, mimpiku begitu tinggi. Tapi percayalah, tekadku juga tak kalah tinggi. Aku siap jatuh bangun demi mimpi ini. Aku siap bekerja begitu keras demi mimpi ini. Karena aku tahu, mimpi yang tinggi juga butuh kerja keras yang begitu tinggi pula. Teman:     Terus jika usahamu sudah begitu keras namun mim

Belajar Nulis

Menulis, adalah kegiatan merangkai kata menjadi sebuah karya yang bisa dinikmati dengan membacanya, minimal untuk dirinya sendiri. Menulis bukan perkara mudah. Karena tulisan dituntut membuat pembacanya enak dalam membaca dan tak sulit memahami. Namun menulis juga bukan perkara yang sulit jika punya niat kuat dan usaha keras. Banyak orang yang begitu manja dalam menulis. Butuh suasana hati yang bahagia lah, lingkungan yang mendukung lah, dan pikiran yang jernih lah. Memang benar semua itu dibutuhkan untuk menulis. Namun tidak harus. Jika seseorang hanya mau menulis jika semua kondisi itu terpenuhi, maka ya kapan nulisnya! Padahal kondisi-kondisi itu jarang terjadi. Karenanya, aku punya aturan sendiri untuk menulis. Pokoknya setiap hari harus nulis satu tulisan. Entah itu tulisannya panjang atau pendek, hasilnya bagus atau jelek, bahasanya indah atau kacau, aku tak peduli. Pokoknya setiap hari satu tulisan. Dengan aturan seperti ini, otak bisa terpacu karena setiap hari dip

PETUALANGAN DIMULAI (3)

Kira-kira jam 10-an kita baru nyampe di stasiun Jatinegara. Langsung kita naik angkot menuju rumah bibinya Muslim. Cuaca Jakarta begitu panas. Kita yang berada di mobil serasa habis maen futsal. Keringat mengucur deras ditambah hawa yang begitu panas. Belum lagi penumpang angkot yang berdesak-desakan. Padahal masing-masing penumpang juga membawa banyak barang. Di jalan, nampak GO-JEK berkeliaran. Pengemudi memakai jaket hijau-hitam bertuliskan GO-JEK dengan ukuran cukup besar di punggung dan yang dibonceng memakai helm hijau-hitam bertuliskan GO-JEK adalah ciri dari angkutan baru bernama GO-JEK ini. Setengah jam-an kemudian, Muslim memberi tahuku, “itu lo pak yang namanya GOR CIRACAS!” sambil tangannya menunjuk ke bangunan besar kiri jalan. Oh, jadi ini ya tempat Indi dan Seva besok akan bertarung dengan ratusan peserta lain dari berbagai daerah. GOR CIRACAS tampak dalam GOR CIRACAS tampak luar Tak lama kemudian sampailah kita di rumah bibinya Muslim. Ternyata jaraknya

PETUALANGAN DIMULAI (2)

Hari itu, Jum’at, 29 Oktober 2015, jam 16.00, kereta api berangkat menuju Jakarta. Di kereta, ada 2 macam kursi. Di sebelah kanan, ada 2 kursi berhadap-hadapan yang masing-masing untuk 2 orang. Sedang di sebelah kiri, ada juga 2 kursi berhadap-hadapan yang masing-masing untuk 3 orang. Kebetulan kita bertujuh duduk di barisan yang sama. Entah itu yang di depan atau di belakang, pokoknya kita duduk berhadap-hadapan. Kursi yang sebelah kanan adalah milik kita semua. Dan yang di kiri, hanya yang belakang saja milik kita. Tapi karena yang menempati belum datang, jadilah kita tempati semua kursinya, hehehe. Formasi awal (kalau gak salah, hehe), aku bersama pak Hafidz dan di depanku ada mas Urid sama Muslim. Kita berempat duduk di kursi sebelah kiri yang sebenarnya untuk 6 orang. Di kursi sebelah kanan, ada Seva sama Indi dan di depannya Ibu Nanik, ibunya Seva. Jam 5 sore, AC kereta tiba-tiba nyala. Anginnya begitu kenceng. Brrrrrrr. Dingin broo. Aku gak bawa jaket sama sekali lagi. Ma