Skip to main content

PETUALANGAN DIMULAI (3)


Kira-kira jam 10-an kita baru nyampe di stasiun Jatinegara. Langsung kita naik angkot menuju rumah bibinya Muslim. Cuaca Jakarta begitu panas. Kita yang berada di mobil serasa habis maen futsal. Keringat mengucur deras ditambah hawa yang begitu panas. Belum lagi penumpang angkot yang berdesak-desakan. Padahal masing-masing penumpang juga membawa banyak barang.
Di jalan, nampak GO-JEK berkeliaran. Pengemudi memakai jaket hijau-hitam bertuliskan GO-JEK dengan ukuran cukup besar di punggung dan yang dibonceng memakai helm hijau-hitam bertuliskan GO-JEK adalah ciri dari angkutan baru bernama GO-JEK ini.
Setengah jam-an kemudian, Muslim memberi tahuku, “itu lo pak yang namanya GOR CIRACAS!” sambil tangannya menunjuk ke bangunan besar kiri jalan. Oh, jadi ini ya tempat Indi dan Seva besok akan bertarung dengan ratusan peserta lain dari berbagai daerah.
GOR CIRACAS tampak dalam
GOR CIRACAS tampak luar
Tak lama kemudian sampailah kita di rumah bibinya Muslim. Ternyata jaraknya tak jauh dari GOR CIRACAS. Alhamdulillah. Di dalam pagar sudah ada bibi Muslim yang siap menyambut. Kemudian kita dipersilahkan untuk masuk ke ruang tamu. Beliau bertanya tentang, sampe jam berapa di stasiun, berangkat jam berapa kemaren, dan sudah makan apa belum. Bagian terakhirlah yang paling penting. Karena perut sudah krucuk-krucuk dari tadi, hehe.
Setelah itu kita dipersilahkan ke kamar yang ada di lantai 2. Ada 2 kamar yang disediakan untuk kita. Dan di antara 2 kamar itu, ada pintu yang menghubungkan keduanya. Karena kita ada yang cowok dan cewek, jadinya pinti itu ditutup. Jelaslah bahwa 2 kamar ini dibagi atas kamar cowok dan cewek.
Sampai di kamar, niatnya sih istirahat sebentar. Tapi hawa begitu panas. Persis seperti yang dialami ketika naek  angkot. Jadinya keringat mengucur deras. Tapi tiba-tiba makanan datang. Oh yeah, akhirnya, hehe.
Setelah makan, karena terlalu capeknya setelah perjalanan yang begitu panjang, kita pun tertidur begitu pulas sampai jam 3-an. (6-11-2015)
Bersambung….

Bismillah, budaaaall..!!

http://sekarangbelajaryuk.blogspot.co.id/

Comments

Popular posts from this blog

BERMAIN PING PONG (1)

BERMAIN PING PONG (1) Bismillah, budaaaall..!! Ping pong, atau pimpong, entahlah. Tapi aku lebih suka menyebutnya pimpong karena mudah mengejanya. Meski sepertinya yang bener adalah ping pong, hehe. Bermain ping pong begitu menyenangkan. Banyak sekali variasi pukulan yang bisa dilakukan. Tidak seperti tenis dan bulu tangkis, yang meski tampak mirip, namun variasi pukulannya tidak sekaya ping pong. Contoh mudahnya pukulan pelintir. Di ping pong, variasi ini jelas begitu penting. Bentuknya pun sangat beraneka ragam. Ada yang pelintir ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah, putar diagonal, dll. Dan variasi pelintir ini tidak ada di bulu tangkis dan tenis. Dalam ping pong, servis begitu menentukan hasil akhir permainan. Bisa saja, orang yang tidak bisa menyemash tapi lihai melakukan servis mematikan akan mengalahkan orang yang tidak bisa mengembalikan servisnya meski orang itu bisa menyemash dahsyat. Karenanya, jika ingin jago bermain ping pong, perbaiki dulu teknik serv

GAMBAR-GAMBAR INSPIRATIF

Bismillah, budaaaall..!! Mungkin kamu bingung, “kok usahaku harus lebih keras? Padahal ujung wortelnya kayaknya sama”. Di sinilah tantangannya. Sanggupkah kamu bertahan untuk terus kerja keras pada hal yang nampak biasa saja tapi kok memerlukan usaha keras. Padahal ternyata hasilnya begitu luar biasa J Nuruti egois ya gak ada habisnya. Cobalah sejenak berpikir jernih, dan mengalahlah. Dan hasilnya malah luar biasa J Kamu mungkin gak sempurna. Tutupi saja kekuranganmu dengan caramu sendiri. Buatlah kebahagiaanmu sendiri J Kadang kamu males ngerjain suatu hal. Buat aja tekanan, seperti dapet hadiah jika sukses ngerjainnya. InsyaAlloh, semangatmu akan berlipat-lipat J Semua orang milih jalan yang sama. Karenanya di sana harus berdesak-desakan gak karuan. Kamu, carilah jalan sendiri. Jalan yang sebenarnya mudah dilalui dan gak banyak orang tau, jadi gak us

HAI NGEBLOG

Hai ngeblog. Kamu apa kabarnya? Hahaha. Lama banget gak ketemu. Sebegitu sibuknya ya? Hmmm. Gak inget apa kamu soal cita-citamu dulu? Cita-cita untuk jadi penulis handal, cita-cita untuk punya buku yang dijual di gramedia supaya bisa bangga banget kalo lagi ngajak temen ke sana, cita-cita untuk merubah dunia lewat tulisan, cita-cita untuk memotivasi murid-muridmu yang –menurutmu- butuh banget dimotivasi, cita-cita untuk menghibur orang lewat cerita konyol, cita-cita untuk bisa terus bermanfaat bagi orang meski kelak sudah tiada, cita-cita untuk terus-terusan nulis sehari sekali meski tulisannya sejelek apapun, cita-cita untuk jadi seorang guru yang juga dikenal karena aktif menulis. Loh, kok malah senyum aja? Dijawab dong pertanyaanku! Ah, kamu. Tetep aja kayak gitu. Mudah semangat, tapi lebih mudah lagi turunnya -_- Oh iya. Kamu kan juga semangat nulis karena seorang cewek ya. Tiap tulisanmu kamu kirim ke dia, terus nyuruh dia buat ngasih nilai. Yang katamu itu buat